skip to main | skip to sidebar

superioris

Tiada Hari Tanpa Berfikir Cerdas

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Me
  • panaduan blog

  • Home
  • Favorit Link
    • Icas
    • Icas Library 2
    • STFI Sadra
    • E-lerning
  • donwload
    • doa kumail
    • musik
    • template
  • daftar isi
    • Akhlaq
    • Aqidah
    • Sejarah
    • Doa-Doa
  • kata-kata bijak

Kamis, 17 Januari 2013

Bahaya Menjilat

Diposting oleh Unknown di 18.44 Label: Akhlak
Rasulullah SAW bersabda, ''Menjilat bukan termasuk karakteristik moral seorang mukmin.'

Bahaya MenjilatSeorang lelaki bernama Yunus bin Ya`qub mendatangi Imam Ja`far Ash-Shadiq RA sambil berkata, ''Berikanlah tanganmu padaku karena aku hendak menciumnya.'' Imam Ja`far memberikan tangannya dan lelaki itu pun dengan leluasa menciumnya. Kemudian lelaki itu melanjutkan permintaannya, ''Dekatkanlah kepalamu.'' Imam mendekatkan kepalanya dan lelaki itu menciumnya.
Tak puas sampai di situ, lelaki itu berkata, ''Berikan kakimu karena aku ingin menciumnya juga.'' Imam Shadiq dengan nada tidak senang berkata, ''Aku bersumpah bahwa setelah mencium tangan dan kepala maka anggota tubuh yang lain tak layak untuk dicium.'' Ada dua poin penting yang dapat kita petik dari kisah tersebut. Pertama, Islam melarang segala bentuk penjilatan.
Kedua, siapa pun yang dijilat hendaklah tidak merasa enak. Rasulullah SAW bersabda, ''Menjilat bukan termasuk karakteristik moral seorang mukmin.'' (Kanzul 'Ummal, hadits 29364). Budaya menjilat bukan budaya seorang mukmin. Bahkan, sebenarnya budaya ini lebih dekat pada karakter seorang munafik.
Seorang penjilat sejatinya sedang membohongi dirinya sendiri. Apa yang dilakukannya berlawanan dengan lubuk hatinya yang paling dalam. Ia rela melakukan apa saja secara berlebihan demi mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang yang dijilatnya. Biasanya yang menjadi korban penjilat adalah mereka yang tergolong mapan dan superior, seperti atasan, pimpinan, pemegang kekuasaan dan keputusan.
Sebagaimana kisah tersebut, Yunus bin Ya`qub menjilat pemimpin agamanya, agar dengan cara itu ia mendapatkan pengakuan ketaatan dan ketulusan dari pemimpinnya. Namun, sayangnya, ia berhadapan dengan seorang pemimpin yang bukan hanya tidak mau dijilat, tapi juga melarang segala bentuk penjilatan.
Lalu mengapa Islam melarang budaya menjilat? Menjilat adalah salah satu bentuk kehinaan. Padahal, Islam datang untuk menjunjung tinggi kemuliaan dan kehormatan manusia. Sedangkan penjilat berusaha menghinakan dirinya dan merobohkan harkat dan martabat manusia yang dibangun Islam. Terkadang, budaya menjilat ini timbul karena kesalahpahaman terhadap makna dan pengertian tawadhu (rendah hati). Misalnya, seorang bawahan
merasa perlu memuji atasannya setinggi langit demi menunjukkan loyalitasnya terhadap sang atasan. Ironis sekali kalau sang atasan mengangguk-anggukkan kepalanya alias mengamininya dengan berbagai pujian itu. Sementara hal yang dijadikan bahan pujian bawahannya itu sebenarnya tidak terjadi.
Dengan demikian, atasan ini telah membiarkan kebohongan dan kepura-puraan terhadap dirinya terus berlangsung. Sesuatu yang tidak ada pada dirinya dikatakan ada. Bukankah ini dusta yang besar? Bukankah ini hal yang terlarang. Ali bin Abi Thalib pernah berpesan, ''Memuji lebih dari yang seharusnya adalah penjilatan.'' (Nahjul Balaghah, hikmah 347). Karena itu, hindari sejauh mungkin segala tindakan yang bisa menjurus ke arah penjilatan
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Cara Membuat Efek Salju dan Daun Berjatuhan di Blog

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners
lihat lebih banyak animasi klub bergerak
Animasi Klub Bola

Translate

jam

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ▼  2013 (8)
    • ▼  Jan (8)
      • Sifat Allah SWT
      • Riya
      • Artikel Tentang Kenabian
      • munculnya syiah di indoneisia
      • biografi imam ali bin abi tholib
      • Bahaya Menjilat
      • Biografi Singkat Nabi saw
      • Argumentasi Keberadaan Tuhan Melalui Dalil Wujub, ...

like it ya!!!!

Popular Posts

  • Argumentasi Keberadaan Tuhan Melalui Dalil Wujub, Imkan, Qidam, Sidiqin
    A.    Latarbelakang Pokok agama adalah ma’rifat tentang Allah Swt. Dan kesempurnaan makrifat tentang-Nya adalah dengan tashdiq (me...
  • Artikel Tentang Kenabian
    kita telah mengetahui dan menyakini allah swt secara seutuhnya,tentang dasar makrifat kepada allah swt baik di mulai dari mengetah...
  • Riya
    Riya Hati (qalbu) , sebagaimana tubuh , juga dapat menjadi sakit.Kesehatan hati dapat terganggu bila tercemari oleh kelalaian dan pe...
  • Biografi Singkat Nabi saw
    Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muthalib saw, penutup para nabi dan penghulu para rasul dilahirkan pada tanggal tujuh belas bulan Rab...

pengunjung

Flag Counter

Blogroll

Labels

  • Akhlak (2)
  • aqidah (3)
  • sejarah (3)

kalender


twitttt!!!!!

Ads 468x60px

Social Icons

Total Tayangan Halaman




Featured Posts

lihat lebih banyak animasi klub bergerak
Animasi Klub Bola
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com