skip to main | skip to sidebar

superioris

Tiada Hari Tanpa Berfikir Cerdas

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Me
  • panaduan blog

  • Home
  • Favorit Link
    • Icas
    • Icas Library 2
    • STFI Sadra
    • E-lerning
  • donwload
    • doa kumail
    • musik
    • template
  • daftar isi
    • Akhlaq
    • Aqidah
    • Sejarah
    • Doa-Doa
  • kata-kata bijak

Jumat, 11 Januari 2013

Riya

Diposting oleh Unknown di 01.40 Label: Akhlak
Riya

Hati (qalbu) , sebagaimana tubuh , juga dapat menjadi sakit.Kesehatan hati dapat terganggu bila tercemari oleh kelalaian dan penyimpangan pemiliknya dari jalan Allah swt . Sebagaimana tubuh yang sakit membutuhkan obat , begitu pula hati yang sakit. Obat hati penyakit hati adalah taubat ,amalan-amalan shaleh, ahlak yang mulia dan tazkiyatu nafsy (pembersihan jiwa).
Riya’ itu samar sehingga terkadang menimpa seseorang padahal ia menyangka bahwa ia telah melakukan yang sebaik-baiknya. Dikisahkan bahwasanya ada seseorang yang sering melakukan shalat berjamaah dan selalu berada di shaf paling depan, namun pada suatu saat ia berada di shaf paling belakang , ia pun merasa malu pada jamaah lainnya yang melihatnya di shaf paling belakang. Setelah ia sadari bahwa selama ini shalatnya karena ingin dipandang manusia semata.
Sedangkan lawan dari riya’ adalah ikhlas . Keikhlasan identik dengan perbuatan dan amalan yang semata-mata karena Allah swt ,sesuai firmanNya:
“ Mereka tidaklah diperintah selain menyembah Allah dengan bersikap ikhlas kepada agamaNya, dan agar mereka mendirikan shalat  dan membayarkan zakat. Itulah agama yang lurus.” (QS.al Bayyinah:5).
Rasulullah SAW.bersabda:”siapapun yang berhiamat kepada allah dengan ikhlas selama empat puluh hari,maka allah akan memancarkan hikmah dari hati dan lisannya”.
            Amirul Mukminin Ali bekata :”dunia ini benar-benardunia kejahilan kecuali majelis-majelis ilmu pengetahuan.ilmu pengetahuan benar-benar merupakan ilmu pengetahuan kejahilan kecuali  ilmu pengetahuan yang di praktikan.semua praktik ilmu pengetahuan adalah riya kecuali yang dilakukan dengan ikhlas.keikhlasan juga tidak aman sebelum kesudahan yang baik terwujud”.

DEFINISI RIYA’
Riya’ merupakan mashdar dari raa-a yuraa-i yang maknanya adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji. Termasuk ke dalam riya’ juga yaitu sum’ah, yakni agar orang lain mendengar apa yang kita lakukan lalu kitapun dipuji dan tenar.
Riya’ dan semua derivatnya itu merupakan akhlaq yang tercela dan merupakan sifat orang-orang munafiq. Allah berfirman:
“Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (An-Nisaa’: 142)[1]
Menurut Syaikh abbas Al Qumm dalam bukunya Safinal albihar memaknai riya’ merupakan perbuatan yang pada dasarnya mengharapkan suatu posisi di tengah masyarakat dengan memamerkan berbagai karakter baik dan jelas tujuannya yaitu memperoleh kedudukan di mata masyarakat.2
Sedangkan menurut Imam ghazali yang dimaksud dengan riya’ adalah mencari kemasyhuran dan kedudukan dengan beribadah.3
Imam Ali berkata “Berdermalah,tetapi jangan ingin terkenal.Janganlah engkau mengingat dirimu supaya disebut-sebut dan diketahui orang lain.Sembunyikanlah dan diamlah,niscaya engkau selamat. Gembirakanlah orang-orang baik dan buatlah marah orang-orang zalim.”4
Riya’ adalah tindakkan menampakkan atau menonjolkan amal-amal shaleh,sifat-sifat terpuji atau akidah yang benar demi memperoleh kekaguman dalam hati orang banyak dan dikenal diantara mereka sebagai orang baik , mustaqim (orang yang lurus), jujur,dan taat , tanpa niat untuk Allah yang sejati.
Dari Imam shadiq bahwa imam berkata :”Riya’ dalam segala bentuknya adalah syirik. Sesungguhnya orang yang berbuat sesuatu demi manusia balasannya ada pada manusia dan orang ynag berbuat demi Allah balasannya ada pada Allah swt.”

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RIYA’
 
1.      Lingkungan keluarga
Dasar pendidikan pertama seseorang adalah keluarga. Di dalam keluarga terbentuk kebiasaan, kecenderungan, dan pandangan hidup seseorang. Kebiasaan seseorang akan dipengaruhi oleh kebiasaan yang ada di dalam keluarganya. Pengaruh di dalam keluarga diantaranya ialah cara berpikir, komunikasi, pendidikan agama, tradisi dan adat istiadat dan hal-hal tersebut akan nampak pada perilakunya.
2.     Cinta kehormatan dan kedudukan
3.     Kerakusan
4.     Gila hormat dan sanjungan
      Ia selalu mengharap setiap orang memujinya, dan menginginkan di setiap majelis kebaikannnya disebut-sebut, kemudian ia akan tersanjung dengan hal itu.6
5.  Kekaguman orang lain
Dalam sebuah hadits diceritakan, ada seseorang yang sedang memuji-muji saudaranya di hadapan Rasulullah, lalu beliau bersabda, “Celakalah engkau, engkau telah memotong leher saudaramu. Engkau telah memotong leher saudaramu”. Beliau mengatakannya berulang-ulang. Kemudian melanjutkan ucapannya, “Apabila seseorang harus memuji saudaranya, katakanlah, ‘Aku hanya mengira si fulan itu begitu (kata pujian), tetapi Allah lah yang menguasai perbuatannya. Dan aku tidak akan menganggap suci seseorang di hadapan Allah’”. (HR. Muslim).
6.    Takut mendapatkan hinaan.

AKIBAT-AKIBAT RIYA’

     Terhalang dari cahaya Allah swt
Cahaya Allah swt adalah anugerah Allah yang dikaruniakan-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Bersiap;ah bagi orang yang terkena kegelapan maka tidak akan mendapatkan cahaya sedikit pun, kehinaan yang tidak dapat kamu lepaskan.
      Mendapatkan Kemurkaan Allah swt.
     
      Batal amalnya
sesungguhnya salah satu dari syarat diterimanya amal adalah ikhlas. Seperti firman-Nya dalam QS. Al-Bayyinah ayat 5. “Jika seseorang melakukan ibadah atau amal shalih namun dilandasi dengan riya' atau sum'ah maka amal itu akan menjadi sia-sia. Tidak diterima Allah SWT.”    
  
      Aibnya akan terbuka baik di dunia maupun di akhirat
Orang yang riya' dan sum'ah ingin mendapatkan pujian, penghormatan, atau kedudukan dari orang lain. Namun seringkali Allah justru membuka aib orang seperti itu di dunia sehingga terbongkarlah kebusukannya.
        
     Menderita Kesempitan dan Kegelisahan
[2]Orang yang riya' atau sum'ah akan dilanda kegelisahan dalam hidupnya. Ia berada dalam dua kesempitan. Merasa sempit karena khawatir niatnya terbongkar, dan merasa sempit saat niatnya tidak tercapai. Berbeda dengan orang ikhlas yang sejak awal melakukan amal telah mendapatkan ketenangan karena Allah-lah yang melihat dan akan membalas amalnya meskipun tidak ada orang lain yang tahu.

LANGKAH-LANGKAH MENGATASI RIYA
  1. Mengetahui dan mengingat bahaya riya’
  2. Menghindari berbagai aspek dan sikap riya’ dengan menyembunyikan perbuatan-perbuatan ibadah hingga kepercayaan diri dan ketulusan yang diraih.
  3. Cobalah menarik hati mahluk dengan pertama kali menyenangkan pemilik semua hati. 
  4. Berdoa kepada sang pemilik hati supaya terhindar dari sifat riya’.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Cara Membuat Efek Salju dan Daun Berjatuhan di Blog

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners
lihat lebih banyak animasi klub bergerak
Animasi Klub Bola

Translate

jam

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ▼  2013 (8)
    • ▼  Jan (8)
      • Sifat Allah SWT
      • Riya
      • Artikel Tentang Kenabian
      • munculnya syiah di indoneisia
      • biografi imam ali bin abi tholib
      • Bahaya Menjilat
      • Biografi Singkat Nabi saw
      • Argumentasi Keberadaan Tuhan Melalui Dalil Wujub, ...

like it ya!!!!

Popular Posts

  • Argumentasi Keberadaan Tuhan Melalui Dalil Wujub, Imkan, Qidam, Sidiqin
    A.    Latarbelakang Pokok agama adalah ma’rifat tentang Allah Swt. Dan kesempurnaan makrifat tentang-Nya adalah dengan tashdiq (me...
  • Artikel Tentang Kenabian
    kita telah mengetahui dan menyakini allah swt secara seutuhnya,tentang dasar makrifat kepada allah swt baik di mulai dari mengetah...
  • Riya
    Riya Hati (qalbu) , sebagaimana tubuh , juga dapat menjadi sakit.Kesehatan hati dapat terganggu bila tercemari oleh kelalaian dan pe...
  • Biografi Singkat Nabi saw
    Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muthalib saw, penutup para nabi dan penghulu para rasul dilahirkan pada tanggal tujuh belas bulan Rab...

pengunjung

Flag Counter

Blogroll

Labels

  • Akhlak (2)
  • aqidah (3)
  • sejarah (3)

kalender


twitttt!!!!!

Ads 468x60px

Social Icons

Total Tayangan Halaman




Featured Posts

lihat lebih banyak animasi klub bergerak
Animasi Klub Bola
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com